Daripada Tebar Hoax, Kegiatan Bakti Sosial KTCI Chapter Tangerang ke Panti Asuhan Patut Jadi Percontohan

oleh -203 Dilihat

Tangerang – Dalam rangka Program Peduli Kasih, Komunitas Toyota Calya Indonesia (KTCI) Tangerang Raya kembali menggelar acara Bakti Sosial dengan mengunjungi Panti Asuhan Amanah As Sodiqiyah di Desa Sukamanah Rajeg Tangerang Banten, Minggu (11/3/2018).

Giat bakti sosial kali ini sudah dilakukan untuk kedua kalinya di era kepemimpinan Ketua Chapter Tangerang Raya Om Hannibal. Selain itu, antusias dari para member KTCI Tangerang Raya juga turut ambil bagian didalam kunjungan ke Panti Asuhan tersebut.

Mereka juga menyerahkan sumbangan yang digalang dari para member KTCI Tangerang Raya dan juga para donatur berupa Mie Instan, susu, makanan kering, pakaian bekas layak pakai, aneka ragam boneka, bantal dan selimut serta uang tunai.

Setelah penyeragan sumbangan secara simbolik acara dilanjutkan dengan makan siang bersama dan permainan dalam rangka menghibur para anak yatim.

“Inti dari sebuah komunitas tidak hanya bertujuan bersilaturahmi para anggotanya tetapi juga harus dapat menunjukkan eksistensi dan memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya kepada anak-anak yatim yang sangat membutuhkan uluran tangan dari sesama,” tutur Om Hannibal.

Sementara itu, Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) bidang Advokasi Raynaldi mengapresiasi upaya KTCI Chapter yang ikut peduli kepada sesama khususnya pada anak yatim.

“Positif sekali kegiatan Om Hannibal yang sangat peduli terhadap anak Yatim,” ucap Raynaldi.

Menurut dia, melalui gerakan peduli kasih ini bisa membangun manusia di Tangerang khususnya mereka yang masih kurang beruntung.

“Ini sangat bagus, inilah bentuk kepedulian nyata terhadap pembangunan Tangerang dari segi pembangunan manusia. Mereka yang masih kurang beruntung dapat dibantu dan di fasilitasi dengan kegiatan-kegiatan mereka. Ini patut dicontoh oleh Komunitas lainnya,” ujar Ray.

Dikatakan Ray, kegiatan positif seperti itu yang dibutuhkan oleh publik tanah air saat ini. Bukan dengan menebar fitnah, hoax dan provokasi tidak baik di masyarakat. Menurutnya banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk bersama-sama membangun Indonesia.

“Kita tidak membutuhkan banyak omong tapi tidak bekerja. Yang dibutuhkan adalah sedikit omong banyak kerja. Ingat jangan nebar fitnah, hoax dan provokasi,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.