Indonesia 74 Tahun, Saatnya On Refresh Dari Pedagang Kekuasaan

oleh -302 Dilihat

Jakarta – Merayakan hari kemerdekaan Indonesia, DPP Barak 106, GMKI Serang dan STT Setia menyampaikan Pancasila butuh penyegaran. Mereka mengibaratkan sebuah perangkat teknologi jika terlalu banyak sampah maka perangkat tersebut harus di-refresh agar perangkat tersebut kembali optimal untuk beroperasi. 

Agar Pancasila pada melalui 17 Agustus 2019 tidak lagi diboncengi oleh “pedagang” kekuasaan. Pancasila harus Refresh melalui kegiatan-kegiatan positif yang tidak sekedar menghibur namun harus lebih. 

Bersama dengan kelompok masyarakat lainnya, mereka mengadakan perlombaan dan Renungan Malam Kebangsaan. Sementara itu tokoh masyarakat yang hadir, Nikodemus Sabudin menyampaikan kemerdekaan kita anugerah dari Sang Pencipta. 

“Ini adalah berkat dari Pencipta untuk bangsa Indonesia, ini adalah kemerdekaan kita. Sebagai pemuda, anak-anak bangsa Indonesia, ini adalah tanggung jawab kita! Tugas kita adalah menghilangkan cebong-cebong dan kampret-kanpret. Itu tidak ada lagi, yang ada hanya Pancasila, Persatuan Indonesia,” katanya saat membuka serangkaian acara perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke 74 di Banten, Kamis (15/8).

Sementara itu dikonfirmasi di tempat yang sama BPC GMKI Serang, Janeiro menyampaikan semangat gotong royong yang disimbolkan melalui permainan bertujuan agar dalam kehidupan bermasyarakat semuanya membangun wawasan kebangsaan dan persatuan Indonesia. 

“Harus digalakkan melalui pesta kemerdekaan Indonesia yang ke 74. Persatuan Indonesia harus lebih galak,” kata Berto yang juga Mahasiswa dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 

Julius, tuan rumah pelaksaan perayaan kemerdekaan Indonesia ke 74 mengutarakan bahwa pendidikan Kristen juga ikut berkontribusi mencerdaskan bangsa melalui kepada Guru, dan Pendeta.

“Khususnya STT Setia yang mempunyai pandangan bahwa membangun bangsa melalui masyarakat pedesaan,” ujarnya.

Sebagai catatan tambahan, STT Setia Jakarta sudah 30 tahun berkiprah dalam pembangunan masyarakat desa dengan pendidikan yang minim bahkan gratis. Julius menyatakan, hal tersebut kontribusi nyata STT Setia melalui pendidikan agama dan keagamaan untuk membangun bangsa.

“Untuk itu pemerintah harus memberi perhatian yang sama terhadap seluruh  pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia. Merdeka,” katanya dengan nada berapi-api.

Secara kompak mereka mengatakan Pancasila melalui 17 Agustus 2019 tidak lagi boleh diboncengi oleh “pedagang” kekuasaan. Mereka mengatakan tagline untuk Indonesia pada usia 74 ini adalah Pancasila On Refresh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.